cover
Contact Name
Kuswono
Contact Email
historiaummetro@gmail.com
Phone
+6282278042958
Journal Mail Official
historiaummetro@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, No. 116 Metro Timur, Kota Metro, Lampung, Indonesia
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
ISSN : 23374713     EISSN : 24428728     DOI : 10.24127/hj.v11i1.5214
Field of History education, for example the model of developing historical learning. Historical Studies, for example, history of the movement, history of independence.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah" : 12 Documents clear
EKSISTENSI JEMBATAN AMPERA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI MASYARAKAT ULU PALEMBANG TAHUN 1950-2010 Kabib Sholeh; Dina Sri Nindiati
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.903 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1523

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi masyarakat Ulu dan Ilir pra dibangunnya jembatan Ampera, untuk menganalisis sejarah pembangunan jembatan Ampera dan pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Ulu tahun 1962-2010 di Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah (historis), dengan berbagai pendekatan keilmuan seperti pendekatan antropologis, sosiologis, ekonomologis dan geografis. Adapun tahapan pertama, heuristik, pengumpulan sumber atau data dengan observasi, dokumentasi, wawancara dan studi pustaka. Kedua, verifikasi, adalah memilih dan memilah sumber yang terkumpul dengan melakukan kritik intern dan ekstern, ketiga, interpretasi adalah analisis data yang dibantu dengan pendekatan antropologi, sosiologi, ekonomi dan geografis. Keempat, historiografi, tahap terakhir yaitu pemaparan atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini adalah, kondisi pra pembangunan jembatan Ampera tahun 1962, kondisi Ilir dan Ulu mengalami ketidak seimbangan pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial dan budaya. Pasca dibangunnya jembatan Ampera tahun 1962 maka besar harapan masyarakat untuk perkembangan masyarakat Ulu yang lebih maju lagi tetapi perkembangan tersebut sampai tahun 2000-an masih berjalan ditempat. Pasca tahun 2000 maka pemerintah dengan akses jembatan Ampera yang mudah untuk menyeberangi ke wilayah Ulu, pemerintah melakukan reklamasi besar-besaran terhadap wilayah Ulu. Dengan demikian masyarakat Ulu mulai merasakan perkembangan dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya. Kondisi demikian secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap proses menyeimbangkan kehidupan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Ulu dengan Ilir yang berjalan dengan pasti.
PRAKTIK UPETI DALAM TRADISI HEGEMONI NUSANTARA (Tela’ah kritis terhadap praktik mengakar KKN di Indonesia) Yusuf Adam Hilman
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.964 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1268

Abstract

Tradisi pemberian Upeti di era kerajaan, yang hadir melalui konsep penundukan dan juga perwujudan rasa kesetiaan terhadap kerajaan, memiliki relevansi terhadap aktivitas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang sedang terjadi di Indonesia beberapa dekade terakhir. persoalan yang muncul dan terjadi dalam praktik Upeti, merupakan pelaksanaan praktik hegemoni secara fisik ataupun kebudayaan, kondisi ini menyebabkan tidak sadarnya individu atau masyarakat yang sedang di hegemoni oleh Negara atau pemerintah yang memiliki kekuasaan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya praktik hegemoni yang menyebabkan tidak sadarnya masyarakat dalam melaksanakan praktik – praktik Upeti yang akhirnya memperkuat praktik KKN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologis historis, yang mencoba melihat prilaku masyarakat secara teratur berdasarkan pembabakan waktu. Tradisi upeti yang telah di temukan dalam beberapa pembabakan waktu, memberikan pola terhadap beberapa konsep, yakni kekuasaan dalam perspektif jawa, yakni: “manunggaling kaula gusti”, konsep ini menempatkan bentuk penghormatan terhadap raja atau kalangan bangsawan dalam posisi tinggi dan juga sangat di hormati, sehingga berkembang kepercayaan bahwa kalangan priyayi atau bangsawan bisa membawa rakyat jelata menuju surga dan kemakmuran di dunia, praktik upeti dalam kondisi saat itu, masih berada dalam pengaruh kebudayaan hindu – budha yang sangat kuat dalam tradisi sistem kelas sosial, sehingga pemerintah kolonial belanda, yang mencoba menekan masyarakat nusantara dengan cara kekerasan dan budaya, supaya struktur kelas tetap terjaga, sehingga kepentingan pemerintah kolonial, yakni: “Glory, Gold, dan Gospel”, dapat tetap terlaksana. Padahal dalam ajaran agama hindu tidak mengenal sistem kasta varnas melainkan model caturvanas yang lebih menekankan pada peranan, bukan pembagian kelas. Hal ini yang kemudian tereduksi dalam penyelenggaraan pemerintah di nusantara sebagai wujud  budaya yang diyakini kebenaranyya, hingga dalam praktik kehidupan masyarakat pemberian upeti, sogokan, uang pelicin, gratifikasi, menjadi salah tafsir dan makna, hal ini yang membuat Indonesia mengalami kondisi darurat KKN.
DARI ENDE UNTUK INDONESIA: LAWATAN SEJARAH DAERAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI GENERASI MUDA Yohanes Yakobus Werang Kean; Yosef Dentis; Damianus Rikardo Sumbiwasa
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.723 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1527

Abstract

Melemahnya rasa memiliki sejarah, belajar dari sejarah, dan kurangnya perhatian terhadap pengetahuan keberadaan objek-objek sejarah adalah rangkaian permasalahan kesejarahan dikalangan generasi muda. Lawatan Sejarah Daerah merupakan momentum yang sangat baik untuk merajut simpul-simpul kesejarahan. Merajut ingatan kolektif bangsa melalui penanaman nilai-nilai sejarah kepada generasi muda lewat belajar langsung dari sumber-sumber sejarah yang ada di daerahnya. Inspirasi atas prestasi dan sumbangsih dari melawat ke situs-situs bersejarah adalah merawat memori generasi muda, membela dan memperjuangkan harapan-harapan yang baik bagi genarasi muda, dan terus memperjuangkannya pembelajaran sejarah yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Suatu visi dari pembelajaran sejarah yang diusahakan secara sadar bukan hanya impian semata. Ende menjadi bagian penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini, sebuah kota bersejarah bagi sang Proklamator, Ir. Soekarno. Tempat dimana beliau merenungkan Pancasila, bergaul dan mengambil nilai-nilai dari kearifan lokal masyarakat Ende itu sendiri. Melalui Lawatan Sejarah daerah ini, bermuara pada belajar dari sejarah dalam konteks penanaman nilai-nilai sejarah itu sendiri.
PENGALAMAN TRANSMIGRASI DI INDONESIA (Studi di Desa Olak-Olak, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya) Andang Firmansyah; Superman Superman; Galuh Bayuardi
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.699 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1086

Abstract

Kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 adalah 136.610.590 jiwa. Hal tersebut berbanding jauh dengan Pulau Kalimantan yang hanya 13.787.831 jiwa. Ketimpangan jumlah penduduk antara Pulau Jawa dan Madura dengan pulau lainnya sangat besar. Oleh sebab itu pemerataan penduduk terus menerus digalakkan salah satunya dengan program transmigrasi. Jauh sebelum negara Indonesia merdeka, program perpindahan penduduk ini sudah dilaksanakan, tentu saja dengan tujuan yang menguntungkan kolonialisme.Program perpindahan penduduk di Masa Kolonial gencar dilakukan pada saat dibukanya perkebunan. Kolonial Belanda menginginkan tenaga kerja yang murah serta mudah. Program ini kemudian berlanjut pada masa politik etis, walaupun tujuan awalnya untuk pemerataan jumlah penduduk akan tetapi banyak terjadi penyelewengan. Kemudian setelah Indonesia merdeka, masalah kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura masih menjadi perhatian serius pemerintah. Oleh sebab itu Pemerintahan Soekarno mencanang program transmigrasi pada tahun 1950 yang diselenggarakan oleh Dinas Transmigrasi (Jawatan Transmigrasi).Provinsi Kalimantan Barat khususnya Desa Olak-Olak merupakan salah satu tempat tujuan transmigrasi di Indonesia. Kelompok transmigrasi yang pertama datang pada tahun 1958 sampai dengan tahun 1959. Rata-rata transmigran ini berasal dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Oleh sebab itu budaya Jawa masih sangat kental ditemui di Desa Olak-Olak ini, akan tetapi mulai memudar pada generasi-generasi selanjutnya. Keadaan Desa Olak-Olak ini sampai sekarang masih dikatakan belum berkembang karena terhambat banyak faktor salah satunya adalah transportasi.
sampul dan isi sampul isi
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL TAHUN 1950-1959 Johan Setiawan; Wahyu Ida Permatasari; Dyah Kumalasari
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.393 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1250

Abstract

This study aims to find out how the basic foundation of the Indonesian state administration system, the completeness of state tools and the cabinets that ruled during the liberal democracy of 1950-1959. This study uses historical method with the following steps: (1) heuristics, (2) source critic, (3) interpretation, (4) historiography. The results of the research are: (1) The basic foundation used in liberal democracy is UUDS 1950, (2) State apparatus according to UUDS 1950 namely President and Vice President, Ministers, House of Representatives, Supreme Court and Supervisory Board, (3) Cabinet governing the period of liberal democracy in Indonesian 1950-1959 is Natsir Cabinet, Sukiman Cabinet, Wilopo Cabinet, Ali Satromidjojo I Cabinet, Burharuddin Harahap Cabinet, Ali Satromidjojo II Cabinet and Djuanda Cabinet. Keywords: indonesian state administration system, liberal democracy, 1950-1959.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana landasan dasar sistem ketatanegaraan Indonesia, kelengkapan alat-alat negara dan kabinet-kabinet yang memerintah pada masa demokrasi liberal tahun 1950-1959. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan langkah sebagai berikut: (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, (4) historiografi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Landasan dasar yang digunakan dalam demokrasi liberal yaitu UUDS 1950,(2) Alat-alat kelengkapan negara menurut UUDS 1950 yaitu Presiden dan Wakil Presiden, menteri-menteri, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung dan Dewan Pengawas Keuangan, (3) Kabinet yang memerintah masa demokrasi liberal di Indonesia 1950-1959 yaitu Kabinet Natsir, Kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo, Kabinet Ali Satromidjojo I, Kabinet Burharuddin Harahap, Kabinet Ali Satromidjojo II dan Kabinet DjuandaKata kunci: sistem ketatanegaraan indonesia, demokrasi liberal, 1950-1959.
MENELUSURI JEJAK SEJARAH PENINGGALAN PORTUGIS DI KAMPUNG NUMBA Hasti Sulaiman; Fransiskus Xaverius Rema; Anita Anita
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.089 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1528

Abstract

Penelitian ini menelusuri sejarah awal kedatangan dan peninggalan Portugis di Kampung Numba, Kabupaten Ende Provinsi Nusa. Kajian ini menggunakan pendekatan historis dalam melihat persoalan. Untuk mendapatkan paparan data dan kesimpulan penelitian ini penulis memanfaatkan beberapa kesempatan dengan mengunjungi dan melihat langsung lokasi fokus penelitian. Data dikumpulkan dengan tehnik penelusuran sejarah Ende dari berbagai sumber kepustakaan, termasuk dari sumber internet mengenai gambaran NTT Secara umum. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedatangan bangsa Portugis di kampung Numba tidak lepas dari persaingan dengan Islam di Pulau Ende. Sebelum Potugis berpindah dari pulau Ende  ke pesisir selatan pulau Flores pada tahun 1620-1630 terjadi penyerbuan kepada orang Portugis yang saat itu berada di dalam benteng. Dari beberapa sumber informasi terpercaya melalui ingatan dan cerita lokal yang masih berkembang dapat dibuktikan bahwa kedatangan Portugis di kampung Numba meninggalkan jejak sejarah dalam bentuk fakta-fakta sejarah secara fisik. Bukti-bukti peninggalan Portugis diantaranya: perigi, meriam, dan gereja, makam dari seorang uskup serta patung bunda Maria. Walaupun bukti fisik beberapa peninggalan sejarah ini sudah tidak terawat lagi, namun menjadi bagian penting dalam dinamika sejarah yang oleh warga setempat masih terus dikisahkan karena merupakan bagian dari sejarah masyarakat setempat akan masa lampaunya.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE SMARTPHONE SEBAGAI MEDIA PENGENALAN SEJARAH LOKAL MASA REVOLUSI FISIK DI KALIMANTAN SELATAN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Heri Susanto; Helmi Akmal
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.49 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1425

Abstract

This study aims to examine the effectiveness of a learning application that is accessed through mobile smartphones as a medium of introduction of local history during the physical revolution in South Kalimantan. Quantitative method was used with pre-experimental one-group pretest-posttest design in which the researchers tested the effectiveness of the media by comparing the students' understanding before and after being treated. The subjects of the study were students of class XI IPS SMAN 7 Banjarmasin consisting of two classes with a population of 57 people. The sample of this research was 25 students taken from population using sample random sampling technique. The research instrument used in the form of multiple choice test with the number of 25 items. Instrument validity was tested through product moment correlation, while its reliability was tested using alpha cronbach formula. The analysis technique used was paired sample t test with hypothesis H0 = no increase of pretest result to posttest after treatment, and H1 = increase of pretest result to posttest after given treatment. The results showed that after being treated using instructional media application, students' posttest score was greater than pretest with mean posttest (76,80)> pretest (56,32). Through the statistical calculation known that -thitung (-11,058) <-ttabel (-2,064) with a strong and positive correlation of 0.729 which means H1 accepted so that it can be said to occur increased understanding of students after using the application of learning. Based on the results of the study, it was concluded that the application of mobile smartphone-based learning is effectively used as a medium of introduction of local history of physical revolution in South Kalimantan in the students of class XI IPS SMA Negeri 7 Banjarmasin
SOCIAL INTERACTIONS BETWEEN JAVANESE ETHIC GROUP AND BALINESE ETHNIC GROUP Ayu Reza Ningrum; Sudjarwo Sudjarwo; Pargito Pargito
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.275 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1297

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki interaksi sosial antara dua kelompok etnis Jawa dan Bali di Bawang Tirto Mulyo dan Kahuripan Dalam, khususnya dalam bentuk kerjasama, asimilasi, akulturasi, dan akomodasi dalam dua level, yaitu interaksi antara individu dan interaksi antar kelompok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diperoleh dari sumber utama yaitu orang-orang yang tinggal di Bawang Tirto Mulyo dan Kahuripan Dalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) interaksi antara individu Jawa dan Bali berjalan harmonis ditandai dengan toleransi dan saling menghormati dan tidak ada diskriminasi etnis ditemukan dalam bergaul, (2) interaksi antara kelompok berjalan dalam bentuk kerjasama, asimilasi, akulturasi, dan akomodasi. Kedua kelompok etnis memahami bahasa masing-masing meskipun orang Jawa memahami bahasa Bali secara pasif sementara mayoritas orang Bali dapat secara aktif berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa toleransi dan saling menghormati antara dua kelompok etnis menyebabkan interaksi sosial yang asosiatif
HISTORICAL LITERATURE AS AN ENCULTURATION OF EDUCATION IN LOCAL WISDOM OF KINGDOM FAMILY IN JAVA Muhammad Iqbal Birsyada; Darsono Darsono; Siswanta Siswanta; Sudartoyo Sudartoyo; Juang Kurniawan Syahruzah
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2018): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.757 KB) | DOI: 10.24127/hj.v6i2.1526

Abstract

Historically historical literature has cultural roots especially in the development of the character of the values of local wisdom. In addition to the development of literary history culture can be one of the references in the process of writing historiography. This study aims to find the values of local wisdom in the work of historical literature. This research uses historical method. The conclusion in this study finds that the historical literature that developed in Java expressed the literary writer's poetry. Culturally, the contents of historical literature reflect the strategy of enculturation of the values of theroyal family's wisdom to the Javanese community. The suggestion in this study is to develop a further study of other forms of enculturation in historical literature in the development of local wisdom values of the Javanese community.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2018 2018